Profil dan Karakteristik Pengangguran Terselubung di Indonesia
Pengangguran terselubung atau yang sering disebut sebagai pengangguran tersembunyi merupakan salah satu masalah yang sering kali luput dari perhatian masyarakat luas. Dalam konteks Indonesia, profil dan karakteristik pengangguran terselubung menjadi perbincangan yang penting untuk diperhatikan.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran terselubung di Indonesia cenderung tinggi, terutama di kalangan perempuan dan kaum muda. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya akses terhadap lapangan kerja, serta adanya diskriminasi gender.
Dalam sebuah wawancara dengan pakar ekonomi, Dr. Muhammad Chatib Basri menyebutkan bahwa “pengangguran terselubung dapat menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Karena potensi tenaga kerja yang tidak terserap dengan baik dapat menghambat pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.”
Profil pengangguran terselubung juga sering kali terkait dengan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Banyak dari mereka yang sebenarnya ingin bekerja namun tidak memiliki kesempatan yang memadai. Hal ini mencerminkan rendahnya inklusi sosial dan ekonomi di Indonesia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, karakteristik pengangguran terselubung di Indonesia antara lain adalah tingkat pendidikan rendah, tingkat pengangguran yang tinggi di daerah-daerah pedesaan, serta rendahnya keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja.
Diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran terselubung ini. Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja, serta kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, menjadi langkah yang penting untuk mengurangi tingkat pengangguran terselubung di Indonesia.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengurangi angka pengangguran terselubung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan masalah ini dapat terselesaikan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.