Pengangguran tidak terampil merupakan masalah serius yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,7% pada Februari 2021, dengan sebagian besar dari mereka adalah tenaga kerja tidak terampil.
Tantangan utama dalam mengatasi pengangguran tidak terampil di Indonesia adalah kurangnya keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Menurut Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, “Pendidikan formal yang diterapkan di sekolah-sekolah saat ini masih terlalu teoritis dan kurang relevan dengan kebutuhan industri.”
Salah satu solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan kerjasama antara dunia pendidikan dan industri. Menurut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, “Penting bagi perguruan tinggi dan industri untuk bekerja sama dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.”
Selain itu, program pelatihan keterampilan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kesempatan kepada tenaga kerja tidak terampil untuk meningkatkan keterampilan mereka. Menurut Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, “Program pelatihan keterampilan harus disesuaikan dengan kebutuhan industri agar dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.”
Dengan adanya kerjasama antara dunia pendidikan dan industri serta peningkatan program pelatihan keterampilan, diharapkan dapat mengatasi pengangguran tidak terampil di Indonesia dan menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global.
