Pengangguran friksional adalah salah satu bentuk pengangguran yang sering terjadi di Indonesia. Namun, apa sebenarnya yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran friksional di negara kita?
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), pengangguran friksional terjadi ketika seseorang sedang mencari pekerjaan baru setelah meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Hal ini seringkali terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja dengan tuntutan pasar kerja yang ada.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran friksional di Indonesia adalah kurangnya informasi mengenai lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Menurut Prof. Dr. Muhammad Nasir, M.Si., Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, “Seringkali para pencari kerja tidak mengetahui lowongan pekerjaan yang sesuai dengan background pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, sehingga mereka terpaksa menganggur untuk sementara waktu.”
Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi tingginya pengangguran friksional di Indonesia adalah kurangnya akses terhadap pelatihan dan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Menurut data BPS, hanya sekitar 10% dari total jumlah penduduk Indonesia yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
Saat ini, pemerintah Indonesia telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tingkat pengangguran friksional di negara ini. Menurut Bapak Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, “Kami telah merancang program pelatihan kerja dan rekrutmen tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Kami berharap dengan adanya program-program ini, tingkat pengangguran friksional di Indonesia dapat dikurangi secara signifikan.”
Dengan adanya kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat pengangguran friksional di Indonesia, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang efektif guna mengatasi masalah ini. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, tingkat pengangguran friksional di Indonesia dapat terus menurun dan menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.