Pengangguran teknologi di era digital menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat saat ini. Dengan perkembangan pesat teknologi, banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan manusia kini telah digantikan oleh mesin dan otomatisasi. Hal ini menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan untuk mencari peluang kerja yang sesuai.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini tidak terlepas dari dampak digitalisasi dan teknologi yang semakin merambah ke berbagai sektor. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya yang lebih serius dan strategis.
Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran teknologi di era digital adalah dengan meningkatkan keterampilan dan keahlian teknologi masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat John Chambers, mantan CEO Cisco Systems, yang mengatakan bahwa “penguasaan teknologi adalah kunci untuk bersaing di era digital.” Dengan memiliki keterampilan teknologi yang mumpuni, seseorang akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Selain itu, pemerintah juga perlu turut berperan aktif dalam mengatasi masalah pengangguran teknologi. Mereka dapat memberikan pelatihan dan pendidikan teknologi secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan saran dari Pakar Ekonomi, Rizal Ramli, yang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing di era digital.
Tidak hanya itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara ketiga pihak ini, diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan langkah-langkah yang strategis dan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan masalah pengangguran teknologi di era digital dapat diatasi dengan baik. Sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat kemajuan teknologi tanpa harus mengkhawatirkan nasib pekerjaan mereka.