Mengatasi Pengangguran Friksional: Tantangan dan Solusi


Pengangguran friksional merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi di dunia kerja. Tidak jarang, orang mengalami pengangguran friksional karena memang sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion dan ketrampilan yang dimiliki. Namun, mengatasi pengangguran friksional bukanlah hal yang mudah. Tantangan yang dihadapi pun cukup beragam.

Salah satu tantangan utama dalam mengatasi pengangguran friksional adalah kesulitan dalam menemukan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai. Hal ini seringkali membuat para pencari kerja menjadi frustasi dan akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan mencari pekerjaan lagi. Menurut data yang dikutip dari Biro Statistik Tenaga Kerja, tingkat pengangguran friksional di Indonesia mencapai 6,18% pada tahun 2020.

Namun, tidak semua harapan harus sirna. Masih banyak solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengangguran friksional. Salah satunya adalah dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pencari kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun lembaga swasta. Dengan demikian, para pencari kerja dapat lebih siap dan kompeten dalam memasuki dunia kerja.

Menurut Dr. Ahmad Syahir, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, “Peningkatan keterampilan adalah kunci utama dalam mengatasi pengangguran friksional. Para pencari kerja perlu terus mengembangkan diri agar dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.” Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha juga sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah ini.

Selain itu, peran teknologi juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran friksional. Dengan adanya platform digital seperti situs job portal dan aplikasi pencarian kerja, para pencari kerja dapat lebih mudah menemukan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran friksional di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan mengatasi pengangguran friksional, kita tidak boleh berhenti berusaha. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, masalah ini dapat diatasi. Seperti yang dikatakan oleh Winston Churchill, “Success is not final, failure is not fatal: It is the courage to continue that counts.” Semoga dengan upaya yang terus dilakukan, tingkat pengangguran friksional di Indonesia dapat terus menurun dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi semua orang.