Menangani Pengangguran Friksional dengan Kebijakan yang Tepat


Menangani Pengangguran Friksional dengan Kebijakan yang Tepat

Pengangguran friksional merupakan salah satu bentuk pengangguran yang sering terjadi di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh adanya kesenjangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam pasar kerja. Meskipun tergolong sebagai pengangguran, pengangguran friksional sebenarnya merupakan fenomena yang wajar terjadi dalam dunia kerja.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan yang tepat agar para pencari kerja bisa kembali bekerja sesuai dengan bidang keahlian mereka. Menurut Prof. Dr. Anwar Sanusi, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, “Pengangguran friksional dapat diatasi dengan memperbaiki sistem informasi lowongan kerja dan pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja.”

Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan para pencari kerja dapat memperoleh informasi mengenai lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka. Hal ini juga akan membantu mengurangi tingkat pengangguran friksional di masyarakat.

Menangani pengangguran friksional memang tidak mudah, namun dengan kebijakan yang tepat dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, masalah ini bisa diatasi. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Ari Kuncoro, seorang ekonom dari Universitas Indonesia, “Penting bagi pemerintah untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan yang telah diterapkan guna memastikan efektivitasnya dalam menangani pengangguran friksional.”

Dengan adanya peran serta semua pihak, diharapkan masalah pengangguran friksional bisa diminimalisir dan para pencari kerja dapat kembali bekerja sesuai dengan bidang keahlian mereka. Sehingga, keberadaan pengangguran friksional tidak lagi menjadi hambatan dalam dunia kerja.